Jumat, 01 April 2016

Kebiasaan Anak FKG

1.  Menggunakan istilah-istilah kedokteran gigi dalam pergaulan sehari-hari

Disadari atau nggak, anak FKG sering menggunakan istilah-istilah kedokteran gigi  untuk menggantikan istilah sehari-hari dalam pergaulan. Misal: “Ah, ganti angle selfie, ah. Dari depan aja. Soalnya kalo angle-nya dari proksimal, gue keliatan lebih tembem”. Jika sampai pada tahap yang ekstrim, seorang mahasiswa FKG bisa aja mengganti istilah Long Distance Relationship menjadi Long Diastema Relationship. Pacaran diastema jauh, gitu. Tujuan kebiasaan satu ini cuma sekadar untuk gaya-gayaan, sih. Biar diliat orang lain “lebih FKG”. Gitu

2.  Fokus utama ketika pertama kali ngeliat orang, menjadi berubah

Nah, ini gue juga ngerasain. Gue tiba-tiba jadi suka merhatiin gigi orang lain kalo lagi ngobrol. Pas baru kenalan dengan orang lain pun, mata tiba-tiba ter-zoom otomatis ke gigi orang tersebut. Kebawa-bawa gara-gara kehidupan di kampus, sih. Lama-lama jadi kebiasaan. Kalo orang yang diperhatiin giginya nggak ngeh, sih, enak. Nah, kalo orangnya ngeh kalo giginya sedang diperhatiin? Bisa-bisa orang tersebut jadi risih atau bahkan ketakutan. Siapa yang tahu gumaman dalam hati orang tersebut?
“Waduh. Kenapa nih orang merhatiin gigi gue melulu dari tadi? Apakah dia sadar kalo gigi gue kurang perhatian? Nggak. Gue nggak mau dia ngasih perhatian lebih ke gigi gue! Gue nggak rela kalo gigi gue direbut sama dia!”

3.  Seneng selfie memakai jas putih

Ini dilakukan demi “menaikkan status sosial” dan lebih meningkatkan “prestige”. Foto-foto itu seolah-olah berkata, “Liat, nih. Gue pake jas putih. Gue calon dokter gigi. Lo harus camkan itu!”
Emang, sih. Rasanya ketika menggunakan jas putih, kebanggaannya jadi berlipat-lipat bagi anak FKG maupun FK. Tapi, tetep jangan salah arah, ya. Sering gue lihat ada yang memakai jas putih nggak pada tempatnya. Ada yang jalan-jalan ke mall pake jas putih, ada yang nongkrong di cafe pake jas putih, atau saking cintanya sama jas putih; mungkin pas boker pun dipake. Supaya apa gitu? Supaya bisa dilirik produsen pemutih pakaian buat jadi bintang iklan?
Oh, iya. Selfie dengan jas putih ini biasanya didukung dengan peralatan-peralatan seperti cermin mulut dan jarum suntik biar lebih greget. Gue punya saran, nih. Supaya lebih greget, entar coba, deh, selfie pake jas putih sambil beneri pentil kompresor dental unit.

4.  Sering meng-upload foto-foto yang berhubungan dengan perkuliahan dan praktikum

Nggak usah heran ketika lo berteman di media sosial dengan anak FKG dan lo sering ngeliat postingan foto yang mungkin lo anggap aneh. Ukir-ukiran berbentuk gigi, gigi palsu yang baru dibuat, buku-buku yang tebelnya minta ampun, dan foto-foto peralatan serem-serem nan aneh. Yup, anak FKG sering mem-posting foto hasil kerjaan praktikumnya. Apalagi kalo hasil praktikumnya bagus, lebih puas aja. Lumayan, kan. Bisa bikin mental temen yang hasil praktikumnya jelek jadi drop. Muwahahaaha. Jahat!
Wajar aja, sih. Soalnya praktikumnya susyeh. Jadi, kalo hasilnya udah jadi, dunia harus tau kalo, “GUE BERHASIIIIIL”. Tapi, kalo yang di-posting adalah foto buku-buku yang tebelnya minta ampun, jangan ragu untuk nulis komen begini, “Lagak lo boleh juga. Kayak dibaca aja tuh buku”. Gue yakin lo bakal ditimpuk sama tuh buku. Lumayan rasanya.

5.  Sering kepo ketika ngeliat orang make behel

Pertanyaan andalannya adalah, “Masang di mana behelnya?”
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa behel orang tersebut nggak dipasang di selain dokter gigi. Zaman sekarang, jasa pasang behel online, pasang behel di salon dan tempat-tempat yang bukan ditangani oleh dokter gigi sedang menjamur. Bahaya, nggak, sih? Bahaya. Takutnya, entar gigi lo yang posisinya normal bisa jadi kayang, salto, kaki di kepala, kepala di kaki atau posisi lainnya karena salah penanganan. Serem, kan? Ilmu masang behel itu nggak sembarangan. Sekali lagi, nggak sembarangan.

6.  Suka mengumpulkan barang-barang lucu dan unik yang identik dengan FKG

Gue juga punya kebiasaan yang satu ini. Kebiasaan yang satu ini sering dimanfaatkan oleh anak FKG yang mempunyai jiwa bisnis kuat karena bisa dijadiin lahan bisnis. Makanya, banyak yang jualan boneka lucu bentuk gigi, kaos yang ada gambar gigi, stiker sampai gantungan kunci. Gue dulu sering mengumpulkan gantungan kunci lucu dengan berbagai bentuk. Ada gantungan kunci berbentuk tang cabut, kaca mulut, lekron, dan sonde. Gue cuma belum ketemu gantungan kunci yang bentuknya kompresor atau alat press. Kalo nanti nggak ketemu juga, palingan kompresor dan alat press beneran yang gue gantung di tas. Biar encok sekalian. Boneka-boneka lucu berbentuk gigi juga sangat laku di kalangan anak FKG. Tapi, ada juga yang nggak laku; kayak action figure dosen.

7.  Menangis

You know what I mean. Air mata bukanlah barang mahal di FKG. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar