Minggu, 29 Desember 2013

Perjalanan "Cerita Bodor Koas (Cebok)"



Udah baca buku kedua gue yang judulnya K.O.A.S, terbitan mediakita? Oh. Belum. Ya udahlah. Udah baca “Buku Ajar Koas Racun” jilid I dan II yang ditulis oleh Koas Racun, terbitan mediakita? Oh. Udah. Baiklah. Gue mulai aja ceritanya, ya.  Jadi gini, setelah buku kedua gue yang judulnya K.O.A.S udah rilis bulan Juli 2013 kemarin, gue iseng-iseng nulis naskah lagi untuk buku selanjutnya. Nggak ada yang nyuruh sih, iseng aja. Kali aja bisa terbit. Alhasil, setelah sekitar 5 bulan nulis, naskah yang gue tulis selesai juga. Naskah yang udah kelar gue tulis, iseng-iseng gue tunjukin ke editor.
“Oke, tunggu kabar selanjutnya,ya”, kata editor yang namanya sengaja gue samarkan. Sebut saja Mas Bunga. Tak begitu lama kemudian, Mas Bunga menghubungi gue,
“Tom, penerbit ada project, nih. Rencananya mau bikin buku komedi keroyokan penulis dari FK, FKG, dan FKH. Naskah kamu kemarin dijadiin bagian dari project
Gue senengnya bukan main dong. Kapan lagi bisa bikin buku keroyokan bareng penulis-penulis lain. Jujur, dalam pikiran gue saat itu, bikin buku keroyokan adalah penulis yang nulis buku bareng kumpul dan ngeroyokin editor sampai babak belur. Kapan lagi penulis bisa ngeroyokin editor? Semoga Mas Bunga nggak baca.
“Sip, Mas. Aku mau, Mas. Oh ya, Mas. Si Andreas “Koas Racun” terjun juga nggak?”
“Kayaknya sih, nggak. Tapi dia udah diminta untuk nulis kata pengantarnya, kok”
“Kata pengantar doang, Mas?”, tanya gue sedikit kecewa.
“Iya”
Gue kecewa. Kok cuma kata pengantar doang, sih? Kenapa Andreas nggak nulis daftar isi dan daftar pustakanya juga sekalian. Jujur, Andreas adalah salah satu penulis yang menginspirasi gue. Menginspirasi kalo untuk jadi penulis buku nggak perlu ganteng. Semoga Andreas baca. Amin. Gue berharap banget bisa nulis bareng dalam satu buku dengan Andreas. Ternyata, seiring perjalanan, akhirnya Andreas ikutan nulis dan terjun ke dalam project ini. Mungkin setelah diancam bakal ditinggal nikah oleh Mas Bunga, Andreas jadi takut. Yeah, yang penting dia ikut. Oh ya, Andreas yang gue maksud ini bukan Andreas Hiratas atau Johny Andreas, ya, tapi Andreas Kurniawan, penulis buku bestseller "Buku Kurang Ajar Koas Racun".

Kata Mas Bunga, ada 4 penulis yang bakal ikutan project. Gue, Andreas, dan 2 penulis misterius yang satu persatu akan gue perkenalkan seiring tulisan gue berjalan. 2 penulis mewakili FK, 1 penulis mewakili FKG, dan 1 penulis mewakili FKH, begitulah rinciannya. Selain Andreas, penulis lain yang mewakili FK adalah (namanya agak panjang) Hima Cipta Nirmala Sekian Sekian. Hima, seorang dokter di Bali yang sedang menjalani masa internship.  Angkatannya 1 tahun di bawah tahun angkatan gue dan Hima udah lulus. Bedebah kau, Hima!! Doi mengaku sebagai seorang dokter yang gaul dan penggila foreplay, eh, cosplay. Itu tuh, yang suka pake kostum mirip tokoh anime Jepang. Alih-alih mau mirip-miripin jadi kayak Maria Ozawa, bagi gue Hima kalo lagi cosplay lebih mirip Naruto atau Papa Bakabon. Hima adalah satu-satunya penulis yang pipisnya jongkok dalam project ini. Karena namanya yang terlalu panjang (gue juga nggak inget saking panjangnya), doi kebingungan memilih nama pena untuk ditampilkan di buku. Gue pernah memberikan saran nama pena untuk Hima; Hima Standard, Hima Pilot, Hima Faster, Hima Hi-Tech dan Hima merk-merk pena lainnya. Gara-gara itu, gue hampir aja dipaketin Leak Bali oleh Hima.

Rifky Rizkiantino, penulis terakhir, mewakili FKH. Doi sedang menjalani kuliah di FKH IPB. Doi mengaku terinspirasi ingin jadi dokter hewan setelah baca komik jepang yang judulnya “Wild Life”. Menurut gue, doi bohong. Pasti judulnya bukan “Wild Life”, melainkan “Wild Wife”, istri yang liar. Cih. Rifky paling kecil di antara semua penulis. Ntahlah apanya yang kecil, silakan berasumsi masing-masing. Bebas. Oh ya, Rifky juga sering di-bully oleh salah seorang editor, sebut saja Mas Agustina, karena kepemilikan kumis tipisnya yang menjuntai menyamping. Tapi Rifky nggak pernah marah. Soalnya, kalo Rifky marah, Rifky takut naskahnya diancam akan dikeluarkan dari project. Alhasil Rifky hanya bisa pasrah kumisnya dijadiin bulan-bulanan Mas Agustina, Mas Bunga, Andreas, Hima, dan gue di grup chat. Seringkali kalo grup lagi sepi, Rifky nyapu-nyapuin grup pake kumis lucunya supaya grup nggak kotor. Kata Mas Agustina, kalo Rifky marah, kumisnya berubah jadi pirang dan jabrik kayak manusia saiya super. Ah, nasibmu, Rif.

Setelah perjuangan berat dari Mas Bunga dan Mas Agustina untuk menyatukan 4 kepala penulis yang isinya hina dan tak senonoh, akhirnya Jreng!! Jreng!!




Jadilah sebuah buku absurd yang berjudul “Cerita Bodor Koas” atau yang sering kami sebut dengan singkatan CEBOK. Entah bagaimana caranya judul itu bisa terpilih. Setelah diskusi panjang di grup chat dan sering terjadi adu argumen dengan saran judul masing-masing, terpilihlah judul tersebut. Andreas, dengan ide cemerlangnya memberikan saran judul-judul yang oke. Begitu juga dengan Mas Bunga dan Mas Agustina, ide-idenya oke punya. Gue, Hima, dan Rifky hanya bisa bikin proses pemilihan judul menjadi kacau. Gue menyarankan supaya judul bukunya mendompleng popularitas buku-buku yang udah jadi bestseller, misal : Kambing Jantan Lagi Koas, Sepatu Dahlan Sedang Koas, La Tahzan Wahai Koas, Supernova Edisi Koas, 5 Cm Panjang T*itit Koas dan lain sebagainya. Hima, setiap diskusi pemilihan judul selalu minta izin ke jamban untuk mencari inspirasi. Akibat kelamaan ngeden, begitu selesai dari jamban, diskusi udah bubar. Rifky? Ah, sudahlah. Lupakan dia.  Yang pasti kami nggak mau judul buku ini jadi “Buku Bang Kumis” dan dijual per tusuk.

Penasaran bagaimana jadinya buku hasil pemikiran kepala-kepala absurd ini?? Nantikan kehadirannya ya di toko buku kesayangan anda. Sekarang belum beredar. Coming soon dan #JanganLupaCebok lah pokoknya.

Sabtu, 07 Desember 2013

Nama-Nama Anak dalam Dunia Kedokteran



Apalah arti sebuah nama. Begitu kata William Shakespeare. Tapi menurut gue, sebuah nama punya arti masing-masing.  Termasuklah jika nama tersebut diambil dari dunia kedokteran. Tulisan ini terinspirasi dari dosen gue yang memberikan nama anaknya dengan istilah dunia kedokteran gigi, Canina dan Insisa. Cantik, bukan? Tapi jika diindonesiakan dan nama tersebut dipanggil teman-temannya, begini artinya : “Gigi tariiiing, main yuuuk!” dan “Gigi seriiii, ngaji yuuuuk!”. Agak absurd ya. Oke, sekarang gue bakal bikin referensi nama-nama anak yang bisa dipakai, diambil dari istilah-istilah kedokteran. Check this out

1.      Mandibulanto              :  Rahang bawah laki-laki
Bayangkan. Jika rahang bawah kamu punya titit

2.      Maksilawati                 :  Rahang atas wanita
Gue ngebayangin rahang atas bisa pipis. Pipisnya jongkok

3.      Ani oralia                    :  Mulutnya berbentuk anus
Seram. Gue nggak berani bayangin. Kurang lebih kayak gini kali ya :-*

4.      Dentina Sensita           :  Gigi ngilu

5.      Fluorentina                  :  Tina si manusia fluor
Saya, Tina Manusia Fluor! Akan mengolesi hati yang rapuh dengan fluor supaya kuat!

6.      Vasektomy Aryanda   :  Aryanda yang dipotong saluran spermanya
Ini nama gue ya? Kok mirip?

7.      Geriatria                      :  Orang tua
Kalo bayi dikasih nama ini, dari kecil dia udah jadi orang tua. Kasian

8.      Periana                                    : Letaknya di sekitar anus
Ampuuun. Ampuuun

9.      Pluri Natalia                : Angka kelahiran yang sangat tinggi
Kalo anak dikasih nama ini, kerjaannya tiap tahun ngelahirin melulu.

10.  Pseudo Salmonella      : Manusia setengah salmon
Udah mulai ngawur kayaknya. Salmonella itu bakteri woy!

11.  Cannabis Pubis            : Tulang selangkangan yang suka ngeganja
Gimana caranya coba? Ngeganja dari selangkangan.

12.  Pus                              : Nanah
Oke. Ini nama kucing. Bayangin kalo kamu manggil nama kucing di rumah, “Nanah..Nanah..Sini..Sini..”. Geli.

13.  Vina Saliva                  : Vina yang mengeluarkan air ludah
Saliva : air ludah. Kalo dikasih nama ini, jangan-jangan bisa ngences seumur hidup.

14.  Patela Anderson          : Tempurung lutut yang berdada besar
Patela : Tempurung lutut. Oke. Ini maksa.

15.  Tono Budiman            :  Lelaki berbudi yang tegang
Tono : tegangan. Maaaaakkkk.

16.  Tomy Perkoso             : Keperkasaannya dipotong
Tomy : potong. Makin lama kok makin kejam ya?

17.  Vena Melindi              : Melindi yang bertugas membawa darah menuju jantung.
Vena : pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung. Cocok untuk petugas PMI.

18.  Gusi Nur Cahyo          :  Gusinya bercahaya.
Ini ide dari salah satu follower gue @rachmatteddy. Ntah dimana istilah kedokterannya -___-“

19.  Radika Gangreini        :  Akar gigi yang membusuk
Sekilas kelihatan keren. Tapi yah, begitulah kurang lebih artinya.

20.  Behelia Salonta           :  Anak yang masang behel di salon.
Oke. Gue emang udah males lanjut.

Sekian referensi nama-nama anak dari istilah kedokteran dari gue. Kalo ada kesamaan nama, gue mohon maaf. Semua ini hanya jokes belaka tanpa ada niat mengejek atau menghina. Selamat memilih nama!