Sabtu, 30 April 2016

Empat Benda yang Sering Hilang di FKG


1.       Pena

Sering kehilangan pena? Sering banget. Herannya, momen tersering  di mana anak FKG kehilangan pena adalah saat ACC. Ketika hendak minta tanda tangan ACC ke dosen, tiba-tiba raib. Teman-teman kita kadang bertingkah seperti tuyul. Terkadang pun, kita khilaf menjadi tuyul. Kehilangan pena juga bisa didahului dengan kalimat, “Bro, pinjem pena lo bentar, yak”. Menurut hasil survey dari drg. Cak Lontong, 100% peminjaman pena yang didahului dengan kalimat seperti itu, 50% penanya raib, 50% penanya pindah kantong. Makanya ketika ada teman yang mengucapkan kalimat sepeti tadi, siap-siaplah untuk mengikhlaskan. Siap-siap untuk kehilangan. Jangan terlalu banyak berharap untuk kepulangan penamu kembali.Saran, nih. Kalo nggak mau rugi-rugi amat, ketika ada teman yang meminjam pen, langsung aja tagih duit.
“Bro, pinjem pena standard/pilot lo, dong”
“Oh, boleh. Bayar uang jaminan dulu, ya. 20 ribu”
Jadi, kalo mau hilang, ya, bodo amat. Gue yakin, kalo lo begitu, dalam waktu 3 bulan, lo bisa dapet duit yang cukup untuk buka Indomaret. Karena entah kenapa, kampus adalah lahan basah untuk bisnis rental pena.

2.       Peralatan praktikum yang kecil-kecil

Kenapa gue bilang “yang kecil-kecil”? Karena kalo ada yang secara sengaja maupun nggak sengaja terbawa pulang peralatan milik orang lain yang gede-gede kayak kompresor atau alat press. Kelewatan! Niat banget! Peralatan kecil yang sering raib adalah LEKRON. Setuju? Oke. Setuju. Gue yakin, setiap anak FKG pasti nggak bisa menjawa dengan pasti pertanyaan, “Udah berapa kali beli lekron selama ngejalani perkuliahan?” Nggak bisa, kan? Ini namanya Teori Relativitas Lekron. Tergantung kehilangan lekronnya berapa kali. Ada yang mungkin udah 1.267 kali membeli lekron, ada yang mungkin 289 kali membeli lekron. Tapi, jangan lupa. Di balik anak FKG yang udah membeli lekron sebanyak 289 kali, ada sosok anak FKG yang udah mengumpulkan lekron anak FKG lainnya sebanyak 289 kali. Juragan lekron illegal. Kenapa, sih, lekron sering hilang. Gue menganalisis:
Poin pertama. Lekron adalah alat praktikum dengan frekuensi pemakaian yang tinggi.
Poin kedua. Setiap anak FKG pasti mampu membeli lekron. Cuma di saat membutuhkan, mungkin ketinggalan.
Nah, di saat ketinggalan, otomatis anak FKG akan meminjam lekron temannya,
“Pinjem lekron lo sebentar, ya”
Para peminjam lekron ini ada beberapa tipe. Tipe yang pertama, bertanggung jawab. Biasanya lekron yang dipinjam akan kembali ke pemiliknya. Hilang pun, pasti diganti. Tipe kedua, ceroboh. Tipe yang ini sering menghilangkan lekron yang dipinjamnya, tapi dia sadar telah menghilangkan lekron orang lain. Tipe ketiga, si Pikun. Tipe ini tipe yang ngeselin banget. Pas ditagih buat balikin lekron jawabannya, “Eh, gue minjem lekron lo, ya, tadi? Masa’, sih? Kayaknya ngak, deh”. Rasanya pengen nyemprotin bibirnya pake air syringe kecepatan tinggi sampe bibirnya berkibar-kibar. Tipe yang terakhir, sadar ngehilangin lekron orang lain tapi cuek-cuek aja. Ini tipe yng paling banyak. Mayoritas peminjam lekron adalah tipe ini.

Oke, gue lanjutin analisis gue. Ketika seseorang kehilangan lekron, dia ingin lekronnya balik lagi, bagaimanapun caranya. Ada juga yang mengikhlaaskan sih. Nah, anak FKG yang ingin lekronnya balik lagi ini akan menghalalkan berbagai cara. Seperti, pura-pura memindahkan lekron yang sedang ditinggalkan pemiliknya ke dalam tasnya. Brengseque! Pemilik lekron tadi pun sadar lekronnya hilang. Kemudian melakukan hal yang sama, pura-pura memindahkan lekron yang sedang ditinggalkan pemiliknya ke dalam tasnya. Pemiliknya sadar lagi, terus mencari korban selanjutnya. Begitulah terus siklusnya sampe Cut Pat Kai hidungnya jadi mancung. Gue cuma punya pertanyaan, sebenarnya lari ke mana sih lekron-lekron itu? Gue curiga ada anak FKG yang menjadidukun lekron.  Dia bisa menggandakan lekron. Pergi praktikum bawa 1 lekron, pulang ke rumah tiba-tiba isi tasnya ada 12 lekron.

3.       Pacar

Kalo yang satu ini untung-untungan, sih. Ada yang tetep, tapi ada juga yang beneran hilang. Kebanyakan pacar yang hilang adalah yang udah nggak sabar menunggu pacarnya untuk cepat lulus dan segera meminang. Masalahnya, cepat lulus? Ha! Rasakan dulu sini, hai, kelapa parut! Kadang, gara-gara pacarnya lama lulusnya. Si dia jengah. Terus selingkuh buat pelampiasan. Eh, keterusan. Tiba-tiba ngundang, deh. HA!

Kadang, untuk mengakhiri hubungannya dengan anak FKg pun alasan-alasan aneh pun dipake.  Bagi cewek FKG yang diputusin, “Maaf, ya. Aku nggak bisa lagi sama-sama kamu. Kamu berubah. Sejak kamu masuk FKG, lenganmu membesar dan berotot gara-gara sering mikul alat press. Aku jadi sakit pas pegangan tangan. Kita putus, ya”
Bagi cowok FKG yang diputusin, “Maaf, ya. Kita putus. Dulu kamu harum. Sejak masuk FKH, badan kamu bau gips. Terus tiap ketemuan, kamu sering bau jigong”
Menurut lo? Di dalam mulut pasien mangap itu isinya cairan parfum?!

4.       Duit
Ini jelas! Jelas sekali! Anak FKG tak mengenal tanggal muda maupun tanggal tua. Ketika ia miskin, ya, miskinlah ia. Mau tanggal 1 kek, 2 kek, 28 kek. Nggak ngaruh! Pembelian alat dan bahan praktikum adalah jawaban dari misteri hilangnya duit dari dompet anak FKG. Karena duit di dompet anak FKG sering hilang, mereka selalu berpikir kreatif bagaimana cara untuk mengisi dompetnya lagi. Ada yang berwirausaha, ada yang memeras pacarnya, ada pula yang me-mark up proposal ke orang tuanya. Harga lekron 17 ribu rupiah, dibilang 250 ribu rupiah. Terkutuklah kau, Nak! Jadi, semiskin-miskinnya mahasiswa adalah MAHASISWA FKG YANG TINGGAL NGE-KOST DAN DI AKHIR BULAN YANG SERET DIHARUSKAN MEMBELI PERALATAN PRAKTIKUM YANG HARGANYA NAUJUBILE. Gue pernah ketemu orang dan kenalan di jalan pada tanggal 24, akhir bulan.
“Kamu kuliah di mana?”
“Di FKG”
“Eh. FKG? Di sini ngekost?”
“Iya. Ngekost”
“MISKIN KAMU! MISKIN! Menjauh! Menjauhhhh! Kamu mau minta-minta kan? Pergiii dari hadapanku atau aku panggilkan satpol PP!”
Brengseque!



1 komentar: