Dulu,
program “Uji Nyali” di salah satu stasiun TV swasta kita sempat booming. Tau, kan? Tapi, pernah nggak,
ngebayangin kalo peserta yang ikut “Uji Nyali” tersebut baperan? Hmmm.. Gimana,
ya, kira-kira?
1. Peserta : “Stop..Stop” *sambil melambaikan
tangan ke kamera
Ustadz :
*mendatangi peserta* “Ada apa? Kenapa anda memutuskan untuk stop?”
Peserta : “Saya melihat makhluk
jadi-jadian, Tadz”
Ustadz : “Wah.. Pantas anda merasa ketakutan”
Peserta : “Saya nggak takut, Tadz. Saya
iri”
Ustadz : “Hah? Iri?”
Peserta : “ Iya, Tadz. Saya iri melihat
makhluk jadi-jadian itu. Karena saya dan gebetan saya nggak jadian-jadian”
Ustadz : “.......”
2. Peserta : *kesurupan*
“Arggg...grrrhhh...mmmmm...”
Ustadz : *Buru-buru mendatangi peserta kemudian
muli menginterogasi* Assalamualaikum. Apakah benar kamu PENUNGGU tempat ini?”
Peserta : ”Ngggh... Grrrh.. Iyaa. Benar sekali”
Ustadz : “Kenapa kamu masuk ke badan peserta ini?”
Peserta
: “Saya nggak mau jadi penunggu tempat ini lagi. Saya kasihan sama
peserta ini”
Ustadz
: “Maksudnya?”
Peserta
: “Iya. Saya kasihan. Saya mau jadi penunggu badan peserta ini aja. Mau
nemenin dia menunggu gebetannya putus dari pacarnya”
Ustadz
: “......”
3. Peserta : *berbicara ke arah kamera*
Sepertinya saya merasakan ada sesuatu yang mendekat.
Peserta : “Nampaknya sesuatu itu terasa
semakin dekat”
*tiba-tiba
si peserta beranjak dari duduknya*
Peserta : “Heh! Makhluk halus! Kalo mau
deketin, ya, deketin aja! Saya udah capek sama yang awalnya ngedeketin tapi
ntar ujung-ujungnya ngejauh! Saya capek di-php! Tembak aku! Tembak!”
Makhluk
halus : “.........” “Coeg, nih orang”
4. Peserta : *berbicara ke arah kamera*
Nampaknya ada yang mendekat ke arah sini.
Terasa sekali”
Ustadz : *bicara dari ruang monitor*
Berani juga peserta satu ini. Udah tau ada yang mendekat, tapi tidak takut sama
sekali”
Peserta : *bicara dalam hati* Saya nggak
bakal beranjak kalo ada yang mendekat. Akhirnya, setelah bertahun-tahun, ada yang ngedeketin saya lagi”
5. Ustadz :
*bicara ke arah kamera* Baiklah pemirsa. Peserta satu ini akan menguji
nyalinya di rumah yang tidak berpenghuni ini. Rumah ini tidak berpenghuni
selama 10 tahun dan katanya banyak makhluk halusnya”
Peserta : “Eh. Apa, Tadz? Saya nggak jadi
aja ikut uji nyali ini!”
Ustadz
: “Kenapa anda membatalkan? Anda
takut?”
Peserta : “Tidak! Sama sekali tidak! Rumah
ini baru tidak dihuni selama 10 tahun. Sementara hati saya tidak dihuni 15
tahun! Lebih sereman mana coba? Ustadz aja kalo berani uji nyali di dalam hati
saya!”
Ustadz : “......”
By : Tomy Aryanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar