Ada banyak jenis pengguna media sosial. Dan
kali ini, gue bakalan bahas tipe-tipe pengomentar di postingan-postingan di
media sosial Instagram. Gue lumayan aktif main instagram dan seringkali
menemukan komentar-komentar yang menggelitik. Gue langsung bahas aja, ya. Entar
kalian duluan tua kalo baca intro yang terlalu panjang.
1. Tipe Adu Peringkat
Sering baca komentar “First”? Atau “Pertamax”? “Keduax”?
“Ketigax”? Gue yakin, tipe pengomentar ini punya kebanggaan tersendiri apabila
berhasil posting komentar pada posisi pertama. Lucunya, seringkali yang ngomen “first”
pada satu postingan bisa lebih dari 5
orang. Jadi, ada 5 atau lebih komentar “first”. Kalo dalam pacaran, semuanya
ngaku jadi yang pertama, tapi kenyataannya dilimakan, dienamkan, ditujuhkan
dst. Komentar “pertamax” juga berhamburan. Masalahnya, komentarnya doang yang “pertamax”,
tapi kalo ngisi BBM di SPBU tetep pake premium, bahkan minyak tanah.
2. Tipe Pebisnis
Pebisnis memang dituntut untuk pandai membaca
peluang. Termasuklah membaca peluang untuk mengiklankan produknya. Akun-akun
instagram dengan followers gede,
biasanya menjadi sasaran tipe ini. Jadi, jangan heran ketika buka instagram
artis dan orang-orang top banyak komen spam
jualan. “Hai, sis. Kita jual cream pemutih murah meriah, loh. Sekali oles
langsung putih”. Pas diorder, yang nyampe ternyata cat tembok warna putih.
Nggak masalah, sih, kalo mau jualan. Tapi, yang sering bikin gue risih, kadang promonya
bisa menyinggung perasaan yang punya akun. Gue pernah jadi korban. Waktu itu
gue mem-posting foto gue yang sedang
duduk santai di pantai, lagi liburan. Kemudian ada akun promo yang komentar, “Jual
cream payudara. Bikin payudara
kencang, padat, dan berisi dalam waktu 2 minggu. Hubungi bla..bla..bla.. Gue
langsung tercekat ketika membaca komentar spam
jualan tersebut. MENURUT LO MUKA GUE BEGITU BUTUHNYA SAMA TETE*K SAMPAI-SAMPAI
HARUS NGEHUBUNGI LO BUAT NGEBESARIN UKURAN TETE*K SENDIRI???
3. Tipe 4LaY
Entah kenapa, semakin tua zaman, alay-alay
makin bermekaran di mana-mana. Lo bisa dengan mudahnya menemukan alay-alay di
media sosial mana pun; termasuklah di instagram. Komen-komen alay tersering
menurut survey gue :
-
“Follback dong, Kak”
Mendingan
kalo yang minta follback ini cewek
cakep atau dedek-dedek gemes. Ini, kadang yang minta follback adalah cowok yang baru tumbuh jakun dan postingan fotonya
banyak yang norak. Foto telanjang dada yang mamerin putingnya yang sering
tersengat matahari, foto lagi ngerokok dengan pose yang dianggapnya “keren” dan
foto-foto ajaib lainnya. Alasan gue follow
lo kenapa coba? Supaya gue bisa terus-terusan liat foto yang bikin mata gue
merah kayak banteng PMS?
-
#followforfollow #likeforlike
Gue nggak
ngerti sebenernya ini maksudnya apa.
Kayaknya takut banget semua tindakannya di media sosial bertepuk sebelah
tangan alias nggak berbalas. Ckckckck..
-
Like
foto-foto di instagram ku dong, Kak
Supaya apa
gitu? Sampai harus spamming komen
beginian di akun-akun instagram orang lain. Begini, ya, dek. Like (suka) itu nggak bisa dipaksa. Lo
juga nggak mau kan dipaksa suka ke seseorang yang nggak lo suka?
4. Tipe Cabul
Beuuughhh. Gue nggak abis pikir sama yang satu
ini. Gue sering nemuin komen jenis ini di akun cewek-cewek cantik yang seksi;
nggak terkecuali artis-artis cantik dan seksi Indonesia. Gue jarang nemuin
komen jenis ini di akun Instagram cowok-cowok. Ya, eyalah. Rada gimana gitu,
ya, kalo ada yang ngomentarin foto cowok dengan contoh kalimat seperti ini, “Aduh.
Pentilnya nyeplak banget. Kelupaan pake lakban, ya?”. Jijay.
Nah, kebalikannya di akun cewek-cewek cantik
nan seksi. Banyak komentar-komentar yang menurut gue rada nggak mikir, terlalu
brutal dan frontal, seperti, “Aduhh, bulet banget, ya”, atau “Wah. Gede, pengen
remes”. Gila nggak tuh? Kalo mau komen gituan jangan pake akun asli dong. Kayak
gue dong, kalo pengen komen gituan, pake akun palsu.
5. Tipe Kasar
Menurut gue, tipe pengomentar ini adalah jenis
yang otaknya paling nggak dipake buat mikir. Berkaca dari kasus salah satu
artis top Indonesia yang memperkarakan seseorang yang mengomentari postingan di
instagram milik kekasihnya dengan kata-kata yang menurut gue sangat-sangat
tidak pantas. Kalo lo mau komentar kasar di postingan instagram, harusnya lo
mikir. Kayak gue, gue pernah komentar kasar di postingan instagram orang. Gue
mengetik huruf K. Kemudian huruf A. Terus huruf S. A. R. Selesai. Gue pun
berhasil mengetik komentar KASAR. Oh, iya. Biasanya pengomentar jenis ini rada “melempem”.
Komentar sangar di media sosial, biasanya ciut kayak koreng kering pas diajak
ketemu langsung di dunia nyata.
6. Tipe Pendebat
Tipe yang selalu ingin menang dan mencari
perkara bahkan untuk hal-hal yang menurut gue nggak penting. Biasanya, kalo
udah debat di suatu postingan, panjang komentarnya bisa sampe 2 meter. Saling
berbalas antara pro dan kontra. Semuanya merasa benar dengan masing-masing
pendapatnya. Yang posting? Hanya tertawa sambil membaca orang-orang “perang
jempol” di postingannya.
Sebenarnya masih banyak, sih, tipe-tipe pengomentar lain yang bisa ditemukan di instagram. Kalo sempat, entar gue tulis
lagi, ya. Oh, iya. Gue mau curhat juga, nih, sedikit. Gue sering kesel
dengan kesenjangan kelamin di dunia instagram. Gue, tiap posting foto atau
video yang susah payah gue pikirin skenarionya supaya lucu, yang nge-like
palingan beberapa. Coba kalo yang punya akunnya cewek-cewek, cantik lagi,
walopun hanya posting bulu kaki atau lobang hidung yang di-zoom 100 kali, yang nge-like ratusan bahkan ribuan. Media sosial
kadang nggak adil. Ada yang berkilah, “Wajarlah yang nge-like banyak. Cewek-cewek cantik itu kan karya Tuhan. Video-video lo
karya manusia”. Oke lah. Tapi, gue juga pernah posting foto muka gue di
instagram, yang nge-like paling banter
11. Menurut lo, muka gue bukan karya Tuhan? Muka gue lo pikir karya kuntilanak yang
lagi magang?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar